REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Standard & Poor Ratings Services merevisi outlook terhadap perekonomian Indonesia dari positif ke stabil. Hal tersebut didorong oleh momentum reformasi yang tidak kunjung tiba dan potensi peningkatan rating menghilang.
"Revisi outlook ini merefleksikan penguluran momentum reformasi dan melemahnya potensial penambahan rating," tulis pernyataan S&P, seperti dilansir laman The Star.
Rating kredit asing mencerminkan melemahnya pendapatan per kapita Indonesia. Target produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 3.800 dolar AS dinilai rendah untuk kategori rating positif. Namun demikian Indonesia mencatat pertumbuhan ril rata-rata sebesar 4,7 persen.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement