REPUBLIKA.CO.ID,MANADO – Harga daging terutama sapi di beberapa daerah perlahan mulai turun. Menteri Pertanian RI Suswono mengaku senang dengan kondisi ini. Saat ia ke Manado, Suswono yang turun ke beberapa pasar, mengecek harga daging sapi. Harga daging di kisaran Rp 80.000/kg, sebelumnya harga daging di Manado mencapai Rp 90.000/kg.
Mentan berharap harga daging dapat diturunkan lagi sehingga dapat lebih terjangkau masyarakat. Karena itu Kementan bersama instansi lainnya yang terkait terus mengupayakan harga daging tidak terlalu tinggi. “Kita terus mengupayakan harga daging tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu murah. Kalau terlalu tinggi kasihan masyarakat, kalau terlalu rendah kasihan petani,” kata Suswono ketika meninjau rumah pemotongan hewan Bailang yang terletak di Kecamatan Bunaken, Manado, Kamis (2/5) malam.
Mentan Suswono mengunjungi RPH Bailang untuk memastikan tidak ada sapi betina produktif yang dipotong. Selain itu Mentan juga ingin melihat secara langsung ketersediaan sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Manado.
Dalam kunjungan itu Mentan didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara Johanes H Panelewen. Pada kesempatan itu Johanes mengemukakan, ketersediaan sapi di Sulut sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daerah, bahkan berlebih. Namun karena kendala transportasi sapi-sapi dari Sulut sulit dikirim ke Manada. “Kalau tidak ada persoalan dengan transportasi kita ingin mengirim ke Jawa,” katanya.
Mentan mengakui, transportasi masih menjadi kendala distribusi daging sapi dari satu pulau ke pulau lain. Ini yang menyebabkan dalam periode tertentu ada kesulitan pasokan, terutama ke Jabodetabek dan Jawa Barat, sebagai daerah konsumen utama daging sapi.
Padahal jika kendala transportasi dapat di atasi, persoalan tingginya harga daging sapi dapat di atasi. Karena berdasar sensus ternak yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah ternak sapi di Indonesia mencapai 14,5 juta ekor. Jumlah itu dapat memenuhi 80%-85% kebutuhan daging sapi di dalam negeri. “Dengan begitu impor bisa ditekan jumlahnya, hanya untuk menutupi kekurangannya saja,” kata Mentan.