Jumat 03 May 2013 16:17 WIB

Ulama Birmingham Keluhkan Ulah Provokator yang Mengaku 'Muslim'

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.
Foto: AP Photos
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Ulama dan Cendikiawan Muslim Birmingham mengecam pihak tertentu yang mendistorsikan pesan Islam guna dijadikan bahan kampanye kebencian dan perpecahan.

Kecaman itu disampaikan setelah banyak aduan dari komunitas Muslim yang menemukan ada kelompok yang mengaku sebagai organisasi Islam.

"Mereka ini mengaku Muslim lalu menyampaikan pesan kebencian dan perpecahan. Tentu, apa yang mereka lakukan memiliki konsekuensi," kata dia seperti dikutip Press TV, Jumat (3/5).

Koalisasi Organisasi dan Masjid Muslim mengungkap sudah ada dua kasus baru yang melibatkan 19 orang yang mengaku sebagai Muslim. "Mereka memakai nama kami," ungkap juru bicara koalisi, Suleiman Samuel.

Koalisi enggan untuk menyebut pihak yang dimaksud dengan harapan dapat mencegah munculnya keresahan baru. Yang pasti, koalisi akan terus mengawasi aksi tersebut dan melindungi Muslim dari tipu daya dan provokasi kelompok atau individu tersebut.

Suleiman mengatakan koalisi telah memperingatkan individu atau kelompok tersebut untuk menghentikan aksinya. "Yang dapat kami katakan di sini, tidak ada tempat untuk kekerasan atau provokasi. Kami tidak akan mendukung inisiatif apapun yang dirancang untuk memecah belah masyarakat," kata dia.

Juru bicara komunitas Muslim di Sparbrook, Jahan Mahmood mengatakan sebagian besar masyarakat tidak senang dengan tindakan itu. Apalagi ketika mengetahui aksi itu dilakukan oleh kalangan non-Muslim. "Kami menetap di lingkungan yang aman," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement