REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader muda Partai Golkar, Jack Paskalis tak habis pikir namanya tak masuk DCS. Padahal, Ketua DPP AMPI dan Kosgoro itu mengklaim telah menjalani proses kaderisasi yang panjang. "Loyalitas saya tidak diparesiasi," katanya, Jumat (3/5).
Jack mengatakan ada yang salah dalam mekanisme penetapan DCS Golkar. Menurutnya oligarki politik telah menjangkiti partai. Rekrutmen dan sirkulasi kekuasaan lebih ditentukan berdasarkan kedekatan keluarga dan modal kapital. "Partai nepotisme dan transaksional," lanjutnya.
Jack tak kecewa sendiri. Bersamanya ada puluhan kader muda Golkar yang juga tak diakomodasi dalam DCS. Sekitar 50 orang di antaranya memilih hengkang dengan menjadi caleg partai lain.
Jack mengatakan eksodus kader-kader muda Golkar itu akan menggoyahkan sendi-sendi soliditas di akar rumput. Maklum kebanyakan mereka merupakan mantan caleg di 2009 yang memiliki perolehan suara cukup lumayan. "Meski gagal konstituen mereka mencapai puluhan ribu," ujarnya.
Golkar pun dianggap tak pernah serius menjadikan survei sebagai basis pertimbangan menetapkan caleg. Hal ini lantaran metode dan hasil survei tidak pernah berjalan transparan. Kader muda yang telah bekerja justru disingkirkan dan diganti kader yang terindikasi korupsi.
Jack berjanji tak tinggal diam. Dia siap menggalang konsolidasi menentang caleg-caleg Golkar yang tidak kapabel dan kredibel. "Penggembosan pasti ada," ujarnya.