REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan Pemerintah Suriah pro-Presiden Bashar al Assad kembali menyerang sebuah kota Banias dan Desa Beyda yang terletak di pinggiran Damaskus. Dalam serangan tersebut, sedikitnya dilaporkan 50 korban tewas dari warga sipil.
Menurut Observator HAM untuk Suriah yang berbasis di London, korban tewas kebanyaan merupakan anak-anak dan wanita yang sama sekali tak terlibat pertempuran. Diduga pasukan Pemerintah menyerang dengan membabi buta hingga banyak menimbulkan korban dari warga sipil setempat.
Sebagian korban tewas lainnya meninggal karena di eksekusi mati pasukan pemerintah. Mereka yang tak lain warga sipil tersebut diduga terlibat dengan aktivis dan kelompok oposisi.
"Saksi yang berasal dari desa itu mengatakan, jumlah korban mencapai 50 orang dan sebagian besar dari korban adalah perempuan dan anak-anak. Sebagian dari mereka dieksekusi, entah itu ditembak, ditikam atau dibakar hidup-hidup," papar salah seorang observator HAM Suriah, seperti dikutip AFP, Jumat (3/5).
Jumlah korban tewas masih simpang siur. Sumber lain dari pihak oposisi mengatakan, jumlah korban jauh lebih besar dari yang disebutkan. Mereka memperkirakan korban tewas bisa mencapai 300 jiwa. Sedangkan menurut PBB, perkiraan korban tewas akibat perang mencapai 70 ribu jiwa.