REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Ketua Dewan Syura Iran, Ali Larijani, mengecam penodaan tempat suci agama, terutama menghancurkan makam Sahabat Nabi Muhammad SAW, Hujr Bin Oudai, yang dilakukan sekelompok orang di Suriah.
Dalam satu pernyataan pada Sabtu, Larijani mendesak PBB dan UNESCO untuk melakukan tindakan segera guna menghentikan penghancuran situs-situs keagamaan dan budaya Islam.
Larijani juga mengimbau para ulama dan cendekiawan Muslim untuk mengekspresikan kecaman atas kejahatan itu, dan menunjukkan bahwa tindakan tersebut mengungkapkan kebencian pelaku terhadap Islam.
Sebelumnya, Kantor Berita
Iran IRNA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika, Hossein Amir-Abdollahian, pada Sabtu menegaskan bahwa mereka yang berada di balik tindakan tidak manusiawi ini akan menerima respons yang akan membuat mereka merasa sangat menyesal karena perbuatan mereka.
Dia menilai para perusak makam sahabat Nabi SAW ini itu agen dari entitas Zionis. Ia juga menekankan bahwa "Mereka para teroris telah melakukan tindak pidana yang sama di dalam tempat suci kaum muslimin di wilayah pendudukan Palestina."
Cendekiawan Iran, Naser Makarem Shirazi, mengutuk penghancuran makam tersebut.
sumber : Antara