REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kecewa dengan adanya kantor perwakilan Papua Merdeka di Inggris.
"Presiden kecewa dan merasa prihatin," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah di Jakarta, Ahad (5/5).
Ia mengatakan SBY telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk menindaklanjuti hal tersebut. Menurut Teuku, pemerintah Inggris pun sudah dengan cepat memberikan respons atas peristiwa tersebut.
Peresmian kantor perwakilan Papua Merdeka di Oxford tidak merepresentasikan sikap pemerintah Inggris. Namun, ditekankan mereka tidak ada perubahan posisi pemerintah Inggris terhadap kedaulatan NKRI.
"Itu tidak merefleksikan pemerintah Inggris. Tidak adda perubahan posisi pemerintah Inggris. Namun, untuk lebih mempertegas, pemerintah Indonesia tetap akan menindaklanjuti hal tersebut," ujar Teuku.
Sebagaimana diketahui di Inggris tepatnya Oxford telah diresmikan kantor Papua Merdeka. Kantor tersebut dibuka oleh aktivis yang menamakan diri Free West Papua Campaign.
Pembukaan dihadiri Walikota Oxford Mohammaed Niaz Abbasi, anggota parlemen Inggris, Andrew Smith dan mantan walikota Oxford, Elise Benjamin. Konon, kantor tersebut dibuka untuk memenuhi tuntutan kampanye.