REPUBLIKA.CO.ID, Menyusul rencana memproduksi pesawat pengintai tak berawak, Kementerian Pertahanan RI menyatakan semua pesawat itu tidak bersenjata.
Meski begitu, Kementrian Pertahanan Indonesia mengatakan sudah punya rencana jangka panjang untuk mempersenjatai model yang bisa menembakkan misil atau menjatuhkan bom-bom.
Seperti diungkap Samudro, Direktur Badan Penerapan Riset dan Teknologi yang ikut merancang prototype itu, pesawat pengintai tak berawak Wulung mengirim video langsung kepada stasiun-stasiun pengendali di darat tapi hanya bisa terbang sampai empat jam dan sejauh 73 kilometer dari pusat pengendaliannya di darat.
Sebagai perbandingan, beberapa pesawat pengintai Amerika bisa terbang lebih dari satu hari tanpa mengisi bahan bakar dan bisa dikendalikan lewat satelit dari jarak ribuan kilometer jauhnya.
Dengan teknologi canggih dan didukung infrastruktur rumit, pesawat pengintai tak berawak yang bersenjata telah menjadi bentuk alat perang baru yang sangat modern, seperti dilansir situs voa.
Dalam upaya menyaingi kemampuan senjata global, Yohannes Sulaiman seorang analis dari Universitas Pertahanan Indonesia mengatakan pembuatan pesawat pengintai Indonesia tidak produktif dan hanya didorong oleh ego. Sekarang ini sebagian besar angkatan bersenjata negara-negara besar menggunakan beberapa jenis pesawat pengintai tak berawak yang dibeli dari pemasok utama seperti Israel dan Amerika.