REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Delapan prajurit NATO tewas di Afghanistan. Sabtu (4/5) mennjadi hari paling mematikan bagi pasukan internasional, kata koalisi itu, Minggu,
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Minggu, militer Jerman mengkonfirmasi bahwa salah seorang anggota pasukan khususnya tewas dalam serangan gerilya selama operasi gabungan di dekat kota Baghlan, Afghanistan utara.
Juga Sabtu, lima prajurit AS tewas dalam ledakan bom pinggir jalan
Taliban dan dua prajurit lain NATO ditembak mati oleh seorang prajurit
Afghanistan dalam "serangan orang dalam".
Kewarganegaraan kedua prajurit itu tidak diumumkan, sesuai dengan kebijakan koalisi.
Kelima prajurit AS itu tewas ketika kendaraan mereka dihantam ledakan bom rakitan di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, kata polisi setempat.
Akram Khpalwak, gubernur provinsi Farah, Afghanistan barat, mengatakan, kedua korban serangan orang dalam tewas ketika seorang prajurit Afghanistan menembak mereka di daerah Bala Buluk.
Taliban mengumumkan peluncuran ofensif musim semi mereka di Afghanistan pada akhir April.
Lebih dari 60 prajurit asing tewas dalam serangan-serangan orang dalam pada 2012 yang menimbulkan ketidakpercayaan dan mengancam mengganggu pelatihan pasukan Afghanistan menjelang penarikan pasukan NATO tahun depan.
Pada Oktober 2011, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.
an.
sumber : Antara