REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) berkomitmen untuk tetap fokus kepada pembiayaan di sektor infrastruktur yang diharapkan bisa meningkatkan konektivitas dan perdagangan di kawasan Asia-Pasifik.
"Banyak yang menekankan kebutuhgan agar ADB terus berfokus kepada infrastruktur," kata Presiden ADB Takehiko Nakao dalam keterangan tertulis terkait konferensi pers penutupan acara Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur ADB yang diterima di Jakarta, Senin (6/5).
Menurut Takehiko Nakao, pentingnya infrastruktur sangat signifikan terutama guna mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pengentasan angka kemiskinan. Ia juga menuturkan, selain bergantung kepada sumber daya ADB sendiri, pihaknya juga secara aktif mencari kesempatan untuk melakukan pembiayaan bersama (cofinancing) dengan sumber bilateral lainnya dan sumber daya sektor swasta.
"Saya mendorong negara-negara anggota untuk memobilisasikan sumber daya domestik mereka," kata Presiden ADB.
Isu pertumbuhan inklusif juga semakin penting mengingat antara lain meningkatnya tingkat kesenjangan baik di dalam maupun antarnegara. Ia berpendapat, tanpa mengatasi permasalahan kesenjangan dan ketidakmerataan pendapatan, pertumbuhan yang terjadi tidak akan berkelanjutan.
"Inklusi dan pemberdayaan akan terus melandasi operasi kami. Sebagai tambahan, dimensi persamaan jender dalam pertumbuhan inkluksif juga akan menjadi prioritas tinggi bagi kami," paparnya.