Senin 06 May 2013 14:42 WIB

Biksu Indonesia Kecam Kekerasan Biksu Myanmar

Para biksu Myanmar tujun ke jalan, memprotes bantuan OKI terhadap Muslim Rohingnya, Jumat (12/10).
Foto: AFP
Para biksu Myanmar tujun ke jalan, memprotes bantuan OKI terhadap Muslim Rohingnya, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Sangha Agung Indonesia meminta Biksu Myanmar untuk berhenti menyebarkan kekerasan dan kebencian.

Ketua Umum Biksu Nyanasuryanadi Mahthera pun menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas berlanjutnya krisis kemanusiaan yang menimpa kelompok etnis Rohingya di negara bagian Rakhine pertengahan tahun lalu.

Juga, kekerasan dan pembantaian yang menimpa dan kelompok minoritas Muslim lainnya di Burma Tengah dan utara Rangoon baru-baru ini.

"Kami mengecam keterlibatan sejumlah Bhiksu dan umat Buddhis Myanmar dalam berbagai tindakan kekerasan yang telah mengakibatkan kematian, kerusakan materi, dan pengungsian dalam skala besar di Myanmar,"tegasnya, Senin (6/5).

Dalam siaran pers yang diterima RoL, Nyanasuryanadi Mahthera pun mengimbau agar para biksu kembali ke ajaran Buddha.

Menurutnya, para Biksu Myanmar yang menjadi panutan masyarakat Myanmar seharusnya kembali kepada ajaran Buddha, Dharma dan Vinaya.Tindakan kekerasan apapun yang berakar dari kebencian, ujarnya, bertentangan dengan ajaran Buddha.

Terlebih lagi yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa mahkluk hidup bahkan seekor semut seperti yang tercantum dalam Tindak tanduk Bodhisattva.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement