REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sedikitnya 11 orang tewas saat ledakan kuat menghantam kawasan administratif ibukota Somalia, Mogadishu, Ahad (5/5) kemarin. Serangan bom itu ditujukan ke konvoi kendaraan para pejabat Qatar yang tengah melintasi pusat kota Mogadishu.
Konvoi tersebut beranggotakan para pejabat yang berasal dari Qatar. Diantara mereka juga ada Menteri Dalam Negeri Somalia yang berada dalam kendaraan anti peluru.
Pihak keamanan setempat menyatakan, seluruh pejabat dan delegasi dari Qatar serta Mendagri Somalia luput dan aman dari serangan tersebut.
Serangan tersebut merupakan serangan terbesar yang pertama dalam sebulan terakhir. Gambar di lokasi kejadian yang berhasil dipotret wartawan Al Jazeera memperlihatkan empat kendaraan yang hancur akibat ledakan itu.
Di lokasi tak jauh dari situ, meledak lagi bom kedua. Namun dalam serangan bom kedua tidak dikabarkan ada korban jiwa.
Kelompok Mujahidin Al Shabaab mengaku bertanggungjawab atas ledakan tersebut, seperti dilaporkan Al Jazeera. Namun sumber lain dari BBC mengatakan, hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab.
Bulan lalu, Mujahid Al Shabaab tercatat melakukan serangan ke kompleks pengadilan Mogadishu. Mereka yang menyamar dengan mengenakan seragam polisi tersebut menembaki petugas keamanan nasional dan menewaskan sedikitnya 10 orang.