REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Usai menyerahkan surat pengunduran diri, Senin (6/5) pagi tadi, Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono meminta dewan segera memproses usulan pelepasan jabatannya tersebut.
Dengan begitu, pihaknya dapat leluasa menggalang dukungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013. Sebelumnya, Bambang mengklaim, dia mendapat rekomendasi resmi dari DPP PDIP untuk mencalonkan diri sebgai Cagub, berpasangan dengan Said Abdullah.
Oleh sebab itu, ia harus mundur dari jabatan wakil pimpinan daerah Surabaya. "Kalau bisa dewan memutuskannya hari ini, biar saya bisa fokus, karena waktu sangat mepet," kata Bambang setelah menyerahkan surat tersebut di kantor DPRD Surabaya.
Dia juga menyatakan, dalam aturan, sebenarnya dia tidak perlu mengundurkan diri sebagai wakil wali kota. Namun karena dinilai perlu efisiensi waktu di tiga bulan terakhir ini, maka harus ada keseriusan yang tidak tercampur aduk kepentingan lain.
Sebab, bila tidak melakukan hal itu, maka potensi untuk menang sangat minim. Terlebih, pihak incumbent sudah beberapa langkah di depannya, sehingga perlu upaya memaksimalkan diri. Meskipun dia menilai dukungan dari DPP, DPC, PAC dan Ranting partai sudah solid, namun suara di luar partai juga perlu digalang. "Saya sangat optimis, karena total pengurus partai saja sekitar 262 ribu anggota," ujarnya.
Dia memperhitungkan, bila satu struktur mendapatkan sekitar 20 suara, maka lebih dari 5 juta suara nantinya akan dia peroleh. Sedangkan, Pilgub 2008 lalu, suara sah sebanyak 15 juta dan pemenang hanya memiliki 7 juta suara. Oleh sebab itu, dia merasa optimis untuk memenangkan Pilgub ke depan.
Belum lagi, dia mengatakan, dengan adanya rekomendasi calon dari DPP PDIP, maka struktur keanggotaan akan solid dalam satu suara. Dia berhadap, adanya sisa waktu tiga bulan seluruh unsur partai dapat lebih optimal menarik dukungan masyarakat. "Masih ada waktu untuk itu," kata Bambang.
Kemudian, mengenai alasannya ditunjuk ketua umum partai, Megawati Soekarno Putri, menurutnya itu merupakan bagian dari tanggung jawab yang harus diemban. Meski dia sempat merekomendasikan kader lain, seperti Pramono Anung, namun tugas itu tetap dialihkan padanya.
Setelah ini, dia menjelaskan, DPC PDIP Surabaya akan melakukan rapat konsolidasi untuk menentukan nama calon pengantinya sebagai wakil walikota Surabaya. Setelah itu DPC akan menyerahkan nama calon tersebut ke DPP untuk dimintakan persetujuan.
"Saya berharap proses pergantian tersebut bisa berjalan secepatnya agar roda pemerintahan bisa berjalan," tambahnya.
Dia juga menyatakan, pihaknya tidak meninggalkan tugas beban apapun terhadap ajabatannya selaku wakil wali kota. Sebab, dia menyebutkan, beberapa tugas yang diemban sebelumnya seperti pengawasan kinerja, persoalan lingkungan hidup dan pemberdayaan perempuan terlaksana dengan baik.