REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM---Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan perguruan tinggi menempati posisi tertinggi pada Februari 2013 mencapai 7,74 persen dari lulusan sebanyak 141.883 orang.
Kepala BPS NTB H Soeharenda mengatakan, "Pada Februari 2013, TPT untuk pendidikan perguruan tinggi menempati posisi tertinggi, yaitu mencapai sebesar 7,74 persen dari 141.883 orang," katanya.
Soegarenda mengungkapkan penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2012 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 1.158.536 orang (54,77 persen),
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 349.889 orang (16,54 persen), Sekolah Menengah Atas sebesar 356.276 orang (16,84 persen) dan Sekolah Menengah Kejuruan hanya sebesar 74.192 orang (3,51 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 176.450 orang, yang mencakup 34.567 orang (1,63 persen) berpendidikan diploma dan 141.883 orang (6,71 persen) berpendidikan universitas.
"Perbaikan kualitas tenaga kerja masih perlu mendapatkan perhatian, karena tenaga kerja NTB yang terserap separuh lebih berpendidikan sekolah dasar ke bawah. Pendidikan keterampilan juga terus didukung dan digalakkan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja NTB," katanya.
Dia mengatakan, secara keseluruhan komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja per minggu secara umum tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu.