Selasa 07 May 2013 15:27 WIB

Israel Akan Rujuk dengan Turki

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Bendera Israel
Bendera Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Otoritas Tertinggi Israel mengakui telah menemui jalan terterang dalam konflik diplomatiknya bersama Turki. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan dua negara sudah sekata untuk mengakhiri sengketa Mavi Marmara 2010 silam.

''Kedua pihak (Israel dan Turki) saling berharap mencapai kesepakatan,'' kata Netanyahu seperti dilansir Global Post, Selasa (7/5). 

Netanyahu menyampaikan pertemuan perwakilan masing-masing negara sudah menghasilkan rekomendasi yang positif.

Hubungan diplomatik Israel dan Turki pecah saat pasukan khusus Angkatan Laut (AL) Israel menyerbu kapal bantuan kemanusian berbendera Turki di Laut Gaza 2010 silam. Setidaknya sembilan relawan kemanusian tewas. 

Delapan diantaranya adalah warga Turki, dan sisanya warga Amerika Serikat (AS). Serangan pagi hari itu juga melukai sedikitnya armada kapal yang berjumlah 60 orang. Ankara murka dalam insiden tersebut dan mengambil sikap tegas memutuskan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv. 

Upaya islah pernah dilakukan, tapi tidak pernah berhasil. Turki memberi syarat perbaikan hubungan hanya dapat dilakukan jika, pertama Israel menyatakan maaf kepada Turki dan internasional atas insiden tersebut. Syarat dilanjutkan dengan dilakukan investigasi atas penyerangan aramada kemanusian tersebut.

Selanjutnya, Turki mendesak Israel agar memberikan kompensasi kematian kepada keluarga korban Mavi Marmara, di Turki. Terakhir Turki menyatakan akan tetap menutup pintu diplomatik bagi Israel, jika negara Yahudi itu tetap menolak membuka blokade di Jalur Gaza.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyatakan keempat syarat tersebut adalah mutlak dan saling berkaitan. Dia menegaskan akan mencampakkan setiap proposal damai Israel jika keempat syarat tersebut tidak terpenuhi seluruhnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement