Selasa 07 May 2013 17:09 WIB

Cegah Radikalisasi, Masjid-Ulama AS Diminta Bimbing Pemuda

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Muslim Amerika (ilustrasi).
Foto: AP
Muslim Amerika (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seluruh masjid dan ulama di Amerika Serikat (AS) diminta untuk membimbing kalangan pemuda. Melalui bimbingan ini diharapkan dapat mencegah pemuda terlibat ideologi ekstremis.

"Melihat isu yang tengah berkembang, sepertinya sangat mirip ketika mencegah pemuda agar tidak bergabung dengan kelompok geng," kata Salam Al-Marayati, Presiden Dewan Urusan Agama Islam AS (MPAC), seperti dikutip Pasadena Star News, Selasa (7/5).

Karena itu, kata dia, para pemimpin masjid dan ulama perlu dilatih tentang teknik intervensi. Pelatihan itu dilakukan secara bersama-sama kendati dengan metode yang berbeda. "Ini soal anak muda, tantangan dan peluang mereka untuk menjadi pemimpin komunitas Muslim di masa depan. Ini juga soal bagaimana memberikan program sosial kepada mereka yang kurang mampu," kata dia.

Pendiri MPAC, Maher Hathout, mengatakan, "Inisiatif ini sangat penting mengingat pemilihan intepretasi terhadap terjemah Alquran seharusnya mempromosikan perdamaian, memuat individu produktif, dan selaras dengan masyarakat," kata dia.

Tak dipungkiri, tragedi bom Boston memberikan tekanan psikologis terhadap Muslim AS. Ini karena, selepas tragedi bom Boston sentimen terhadap warga muslim kembali muncul. Komunitas Muslim khawatir akan mengalami kekerasan dan pelecehan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement