REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Hasil jajak pendapat National Household Survey (NHS) Kanada terbaru menyebut populasi Muslim melampaui kalangan ateis. Disebutkan populasi Muslim saat ini mencapai 2.8 persen.
Secara terpisah, survei yang dirilis Badan Statistik Kanada menyebutkan jumlah populasi Muslim naik 62 persen dalam 18 tahun ke depan. Survei itu sama persis dengan hasil jajak pendapat yang dipublikasikan Asosiasi Pemasaran Kanada.
Disebutkan sekitar 46 persen responden percaya populasi Muslim naik. Pun, populasi ateis dikabarkan terus bertambah di Kanada. Sebelum tahun 1971, tercatat populasi kelompok ateis kurang dari satu persen. Selanjutnya jumlahnya menjadi 16.5 persen pada tahun 2001.
Namun, jajak pendapat lain mencatat jumlah orang yang menyatakan diri sebagai ateis yakin naik dari empat persen pada tahun 2005 menjadi tujuh persen tahun ini.
Perbedaan hasil survei itu jelas membingungkan. Dari sekian hasil survei, yang menjadi perhatian masyarakat Kanada justru kenaikan populasi Muslim.
Direktur Eksekutif Asosiasi Studi Kanada, Jack Jedwab mengungkap respons dari masyarakat terkait survei itu terlihat ada kekhawatiran dengan populasi Muslim. Kekhawatiran ini kian bertambah ketika pemberitaan media massa Kanada mempublikasikan kabar itu.
"Tapi hal ini jangan dijadikan perdebatan," kata Jedwab seperti dikutip laman Postmedia, Senin (7/5).
Profesor Studi Agama, Universitas Calgary mengatakan yang perlu diperhatikan dalam masalah ini adalah bagaimana asimilasi terjadi. Pasalnya, masalah ini sangat rentan terjadi konflik kekerasan. "Kita perlu pahami segala kemungkinan, termasuk masalah asimilasi," kata dia.
PadaAgustus lalu, sebuah survei global menemukan jumlah kelompok beragama menurun. Sebaliknya, lebih banyak orang menyatakan diri sebagai ateis. Terlihat dari survei WIN Gallup bahwa rata-rata populasi kelompok beragama di 57 negara mengalami penurunan 59 persen sejak 2005.