REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai tudingan adanya kampanye hitam oleh pasangan Puspayoga dengan Sukrawan dalam Pemilihan Kepala Daerah Bali terlalu berlebihan.
Megawati saat berada di Ubud, Kabupaten Gianyar, Selasa (7/5), mengatakan adanya tuduhan seperti itu sepenuhnya diserahkan kepada aparat dan panitia pengawas pemilu (panwaslu). "Silakan aparat dan panwaslu yang melakukan penindakan terhadap pelanggaran. Saya tidak terlalu menanggapi soal itu," ucapnya.
Ia mengatakan apa yang hendak disampaikan kandidat gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP sejatinya mencoba memberikan masukan kepada pihak lain. Untuk diketahui kandidat Gubermur Puspayoga banyak mengkritisi kebijakan Made Mangku Pastika semasa menjadi gubernur mulai isu taman hutan raya (tahura) yang disewakan ke investor hingga dana-dana yang mestinya dimanfaatkan untuk masyarakat, namun ada di provinsi dan dimasukkan deposito bank.
Atas hal ini, Mangku Pastika yang terus menerus disorot seputar berbagai kebijakannya seperti soal tahura, Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), hingga soal aset-aset provinsi, sehingga dia merasa diserang isu-isu negatif. Namun, atas apa yang disampaikan kandidat gubernur nomor urut satu dalam mengkritisi kebijakan pemerintahan saat ini, kata Megawati merupakan upaya untuk menyampaikan hal-hal dari sisi lainnya.
Satu hal ini, kata dia, tidak hanya di Bali, di semua pilkada di daerah lainnya juga kandidat gubernur dan wakil gubernur juga memberikan masukan satu sama lainnya sebagai kritik. "Bila di kemudian hari ini dianggap sebagai kampanye negatif, menurut saya ini didramatisir," kata Megawati.