REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengaku enggan mengikuti konvensi bakal calon presiden yang diadakan partai politik mana pun, karena harus menjaga netralitas dirinya sebagai Ketua DKPP.
"Saya tidak semudah itu. Saya harus menjaga kedudukan sebagai ketua DKPP, saya harus netral dalam posisi ini. Tidak lucu jika saya ikut konvensi," ujar Jimly Asshiddiqie di Jakarta, Rabu.
Jimly mengatakan, selain untuk menjaga netralitas, dia mengaku tidak berniat untuk terjun langsung ke parpol, meskipun 50 persen parpol peserta pemilu pernah mengajaknya bergabung.
"Saya berpendirian kalau dia mau jadi capres itu harus berkeringat, masuk partai. Bagaimana bisa saya tidak berkeringat mau bermimpi mengambil jatah orang," ujar Jimly.
Namun, Jimly mengaku bersedia jika dipilih sebagai calon wakil presiden, karena jabatan tersebut tidak harus mengikuti konvensi dan melibatkan dirinya di tubuh parpol.
"Kalau cawapres kan tidak perlu konvensi. Di Amerika tidak pernah itu cawapres konvensi, karena terserah pada capresnya, capres yang mencari teman supaya dalam memimpin negara tidak ada dualisme, tidak ada matahari kembar," kata Jimly.
Jimly mengaku setuju dengan metode konvensi bakal capres yang direncanakan beberapa parpol, bahkan dia menganjurkan agar semua parpol melakukan konvensi capres karena dinilai baik dan mencerminkan demokrasi.