REPUBLIKA.CO.ID, MAGDEBURG -- Buat warga Kota Magdeburg, Timur Laut Jerman, tanggal 8 Mei merupakan tanggal keramat buat sejarah kota sekaligus tim sepak bola asal kota industri tersebut. Pada tanggal itu, tepatnya 8 Mei 1974, warga kota Magdeburg bisa membanggakan prestasi yang diraih tim asal kota tersebut. FC Magdeburg menjadi juara salah satu kompetisi klub Eropa, yakni Piala Winners.
Kebanggaan itu semakin besar jika dilihat dari sudut pandang politis. Pada saat itu, Jerman masih terbagi menjadi dua bagian, Jerman Barat dan Jerman Timur. Dibandingkan klub-klub di Jerman Barat, seperti Bayern Muenchen ataupun Borussia Dortmund, prestasi klub-klub asal Jerman Timur memang tidak terlalu menonjol. Mereka hanya mampu menjadi juara di kancah domestik mereka sendiri, yaitu di Jerman Timur.
Namun, anggapan itu terbantahkan dengan tampilnya FC Magdeburg menjadi juara Piala Winners, yang kini kompetisinya telah digabung ke Liga Europa. Tidak tanggung-tanggung, FC Magdeburg mengalahkan tim kuat asal Italia, AC Milan. dengan skor 2-0.
Perjalanan FC Magdeburg menjadi juara Piala Winners dimulai dua tahun sebelumnya, saat mereka menjadi juara kompetisi domestik. Hasil itu membawa mereka bisa berlaga di kompetisi Piala Winners.
Di bawah kendali pelatih Heinz Krugel, FC Magdeburg mampu melaju ke partai final dengan mengalahkan sejumlah tim asal Eropa Barat, seperti NAC Breda, Baník Ostrava, Beroe Stara Zagora, Sporting Lisbon, dan terakhir menghadapi juara bertahan, AC Milan.
Partai final itu berlangsung di Stadion Feyenoord di Kota Rotterdam, Belanda. Pada babak pertama, pertandingan berlansung alot. Namun, pada menit ke-43, pemain bertahan AC Milan, Enrico Lanzi, melakukan gol bunuh diri.
Upaya I Rossoneri untuk mengubah keadaan pun buyar setelah pemain tengah FC Magdeburg, Wolfgang Seguin, mampu mencetak gol tambahan pada menit ke-74. FC Magdeburg pun menjadi satu-satunya tim asal Jerman Timur yang menjuarai kompetisi di tingkat Eropa.
Keberhasilan ini bertambah manis setelah pada musim yang sama, tim besutan Heinz Krugel itu mampu menjadi juara di kancah domestik. Mereka kembali menjuarai Liga pada 1975. Namun, prestasi Magdeburg terus mengalami penurunan seiring pensiunnya Krugel pada 1976. Saat ini, FC Magdeburg bermain di divisi empat Liga Jerman.