Kamis 09 May 2013 08:46 WIB

Belum Ada Alat, Bank Masih Fotokopi E-KTP

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Dewi Mardiani
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan.  (Ilustrasi)
Foto: Prayogi
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Belum adanya alat card reader untuk membaca data dalam chip e-KTP, membuat pihak yang membutuhkan KTP dalam berbagai urusan masih memfotokopi e-KTP. Salah satunya adalah perbankan.

Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pondok Labu, misalnya, salah satu bank yang masih melakukannya. Customer service BSM KCP Pondok Labu, Mutia Bidadari, mengatakan, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain memfotocopy, karena alat card reader belum dimiliki kantor tersebut. Sementara, untuk beberapa transaksi perbankan mensyaratkan fotokopi KTP.

‘’Kita harus memfotokopi KTP nasabah, karena itu persyaratan. Semua transaksi akan melewati proses audit, dan bakal bermasalah jika tidak ada fotocopy identitas tersebut,’’ ujar Mutia, Rabu (8/5).

Mutia mengatakan, edaran larangan memfotokopi e-KTP lebih dari satu kali juga belum sampai ke kantor BSM, baik di Pusat maupun di cabang-cabang. Informasi tersebut, menurutnya, baru dia dengar melalui pemberitaan di media.

Dia pun menyayangkan, terlambatnya sosialisasi tentang e-KTP yang akan rusak jika difotokopi berkali-kali itu. Diakuinya, sudah cukup banyak nasabah yang bertransaksi dan memakai e-KTP. ‘Kalau sudah rusak bagaimana. Apakah harus diganti atau bagaimana. Itu menjadi pertanyaan kami juga, karena sudah banyak yang datang dan kita tetap memfotokopi,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement