REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Direktur Kajian Politik Center for Indonesian National Policy Studies (CINAPS) Guspiabri Sumowigeno mengatakan kegiatan lobi Organisasi papua Merdeka (OPM) di dunia internasional harus mendapat pengawasan intelijen secara intensif. "Pengawasan ini agar bisa membendung dukungan internasional terhadap apa yang dikampanyekan OPM," kata Guspiabri, Kamis.
Menurut dia, lembaga intelijen RI harus ditransformasi menjadi lembaga intelijen yang memiliki kemampuan yang tinggi, baik untuk operasi di dalam negeri maupun di luar wilayah negara.
Kehadiran intelijen nasional yang hadir dalam operasi yang terus-menerus atau permanen dalam mengamankan kepentingan nasional di luar negeri, khususnya dalam isu separatisme, sudah tidak bisa di tunda-tunda lagi. "Saya mengimbau supaya reformasi sektor intelijen bisa mencakup transformasi badan intelijen nasional sebagai pilar politik luar negeri Indonesia, terutama untuk mengumpulkan informasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa tidak menutup peluang pelaksanaan fungsi intelijen lainnya. Informasi dan analisis intelijen nasional yang secara permanen beroperasi di luar negeri sangat diperlukan sebagai masukan bagi otoritas politik luar negeri untuk mengambil langkah-langkah preemptive dalam bentuk lobi-lobi politik, baik yang bersifat terbuka maupun tertutup, dalam mengatasi lobi internasional OPM.
"Operasi-operasi intelijen guna mengamankan kepentingan nasional juga dapat dicapai melalui kerja sama dengan badan-badan intelijen negara-negara yang bersahabat dengan kita dan potensial untuk bertukar dukungan politik dalam isu separatisme," katanya.