REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyergapan simultan kepada teroris yang tersebar hampir di seluruh Indonesia dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Rabu (8/5). Hasilnya, dua puluh teroris berhasil ditangani dengan tiga belas diantaranya ditangkap hidup-hidup dan sisanya tewas saat penggrebekan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, perburuan keduapuluh teroris tersebut dilakukan di lima wilayah. Yakni Bandung, Jawa Barat, Kebumen, Kendal dan Batang, Jawa Tengah serta Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
“Tiga belas hidup dan tujuh meninggal. Mereka yang hidup berhasil kami tangkap saat penyergapan. Sedangkan para terduga yang tewas, dilumpuhkan saat baku tembak dengan petugas,” ujar dia di Mabes Polri Jakarta, Kamis (9/5).
Dia menambahkan, terlaksananya pengerebekan ini berkat pengembangan dari tertangkapnya satu orang teroris di daerah Soreang, Bandung atas nama William Maksum alias Acum alias Dadan. Dari penangkapannya, Densus lantas mengembangkan perburuan dan berhasil menangkap hidup dua belas terduga teroris lainnya.
Mereka ialah, Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto, dan Imam yang ditangkap hidup di Tangsel. Kemudian terduga teroris atas nama Farel, Wagiono, dan Slamet dalam keadaan hidup ditangkap di Kebumen.
Kemudian dua orang ditangkap hidup lagi di wilayah Batang dan Kendal yaitu, Puryanto alias Sugianto, serta Iwan. Terakhir, Haris Fauzi alias Jablud diamankan Densus 88 saat melakukan penggerebekan di Bandung.
“Dari Wiliam, penggerebakan berkembang sampai ke wilayah-wilayah tersebut. hingga saat ini kami masih dalam terkait dengan jaringan apa mereka,” ujar dia.
Lebih jauh, Boy mengaku polisi juga akan segera melakukan penggerebekan lanjutan guna merespon setiap laporan yang di dapat dari para terduga teroris yang ditangkap.