Kamis 09 May 2013 17:14 WIB

Terduga Teroris yang Digrebek Rekrutan Santosa?

Rep: gilang akbar pambudi/ Red: Taufik Rachman
A Special Detachment (Densus 88) personnel on duty (illustration)
Foto: Republika/Yasin Habibi
A Special Detachment (Densus 88) personnel on duty (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Sepak terjang jaringan terorisme di Indonesia ternyata masih berdenyut kencang. Meski dalam beberapa bulan terakhir seolah sepi pemberitaan akan aksi teror, namun dalam satu minggu, bukti aksi terorime terus berkembang semakin nyata.

 

Setidaknya penangkapan teroris pada Jumat (3/5) dan Rabu (8/5) lalu dapat dijadikan bukti. Dalam sepekan, total Detasemen Khusus (Densus) 88 telah menjaring 22 teroris dari beragam wilayah di Indonesia.

 

Setelah pada Jumat pekan lalu membongkar markas teroris di wilayah Mampang, Jakarta Selatan, teranyar, Rabu kemarin, Densus 88 berhasil meringkus 20 teroris yag disergap di Bandung, Kebumen, Kendal, dan Tangerang Selatan.

 

Para mujahidin salah kaprah ini ialah muka-muka baru di belantika jaringan terorisme Indonesia. Menurut Mabes Polri banyaknya anggota baru yang terjun ke dunia terorisme menjadi bukti jaringan ini terus berkembang.

 

“Lingkaran kegiatan terorisme terus tumbuh, dengan masuknya wajah-wajah baru. Mereka merencanakan dan siap melakukan aksi teror,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar Kamis (9/5).

 

Atas dasar inilah menurutnya, Polri terus bersigap diri untuk selalu berada satu atau dua langkah di depan kelompok teroris yang hendak mengganggu ketentraman di Indonesia ini. “Ancaman-ancaman inilah yang harus kami kelola, Polri terus memantau ” kata dia.

 

Ia melanjutkan para terduga teroris yang diciduk belakangan ini terindikasi kuat dengan jaringan Santoso. Santoso alias Abu Umar inilah menurut Polri yang paling dicurigai bertanggung jawab atas berkembang luasnya jaringan terorisme di Indonesia.

Boy berujar, Santoso yang menurut informasi giat merekrut dan ahli dalam membentuk mental serta jiwa teroris ini juga lihai dalam mengembangkan praktik pelatihan ala militer.

 

“Dari penelusuran terakhir, indikasinya ke dia (Santoso). Sampai saat ini memang (Santoso) masih buron dan dicurigai berada di sekitar Poso,” ujar jenderal bintang satu ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement