Kamis 09 May 2013 23:11 WIB

Pilgub Jateng Tak Bergaung di Temanggung

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hazliansyah
Pilkada langsung (ilustrasi).
Pilkada langsung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah (Jateng) berlangsung bersamaan dengan pemilihan bupati (Pilbup) Kabupaten Temanggung yang telah memasuki masa kampanye dari 8-22 Mei 2013. Pencoblosan akan dilangsungkan pada 26 Mei 2013.

Akan tetapi, gaung pilgub Jateng tidak bergema di Temanggung. Sepanjang jalan-jalan di desa maupun di kota tak banyak terlihat baliho, spanduk dan poster pasangan cagub Jateng. Hanya satu atau dua yang terlihat. Namun hampir semua tertutupi dengan maraknya baliho, spanduk dan poster pasangan cabup Temanggung.

Bahkan banyak warga Temanggung tidak terlalu mengetahui siapa saja pasangan cagub Jateng, kebanyakan warga hanya mengetahui pasangan cabup Temanggung.

"Gubernur kan pak Bibit (Bibit Waluyo-red), memang mau ada pemilihan lagi?'' tanya Sutrisno (55), warga dusun Tretep, Kabupaten Temanggung, Jateng, Kamis (9/5).

Sutrisno mengaku hanya mengetahui lima pasangan pilbup Temanggung yakni pasangan Budiarto-Dedi, Fuad Hidayat-Andoyo, Bambang Sukarno-Irawan Presetyadi, Hadi Kuswanto-Tri Murdoko dan pasangan Anif Punto-Budidoyo. ''Saya tidak tahu karena tidak ada gambar-gambar calon gubernur, sing Ayep,'' tuturnya.

Ketua KPUD Temanggung, Sujatmiko mengakui pilgub Jateng kalah bergema dibandingankan pilbup Temanggung.

"Kami saja belum mengetahui secara jelas tentang jadwal kampanye bagi kandidat cagub dan cawagub Jateng," ungkap Sujatmiko.

Namun, lanjut Sujatmiko, pihaknya akan mengantisipasi pelaksanaan kampanye dan pencoblosan cagub Jateng di Temanggung.

"Agar gelombang massa yang terlalu besar tidak menumpuk di Kabupaten Temanggung, maka kampanye bagi pasangan cagub-cawagub, kami batasi hanya boleh dilaksanakan di dua tempat saja,'' terangnya.

Menurut Sujatmiko, semua kegiatan bagi kampanye cagub Jateng, hanya dipusatkan di Kecamatan Temanggung. Untuk kampanye rapat terbuka, pasangan cagub-cawagub hanya boleh menggunakan Lapangan Seroyo, Kelurahan Madureso, dan untuk rapat tertutup, disediakan tempat di Gedung Olah Raga Bambu Runcing, Kowangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement