Jumat 10 May 2013 07:22 WIB

PBB Tarik Penjaga Perdamaiannya di Golan

Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel.
Foto: Reuters/Avihu Shapira
Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- PBB menarik penjaga perdamaian dari markas pengamatan di wilayah gencatan senjata Dataran Tinggi Golan, tempat empat tentara Filipina diculik oposisi Suriah. Keputusan penarikan yang terjadi beberapa hari yang lalu itu diambil karena keprihatinan atas keamanan di wilayah perbatasan Israel-Suriah.

Keprihatinan negara penyumbang tentara untuk Pasukan Pengamat Pemisahan PBB (UNDOF) benar-benar prihatin. Filipina menyeru Dewan Keamanan PBB mengerahkan semua pengaruhnya untuk membebaskan tentaranya. Keempat tentara itu diculik pemberontak Suriah pada Selasa, hanya dua bulan sesudah 21 tentara Filipina diciduk kelompok sama selama empat hari.

Keempatnya berada di pos pengamatan di daerah Al Jamlah di Dataran Tinggi Golan. Pegiat Suriah menyatakan pertempuran berlanjut di wilayah tersebut. "Mengingat perkembangan masalah keamanan, pasukan penjaga perdamaian dari tempat itu dipindahkan," kata juru bicara PBB Martin Nesirky, seperti dilansir dari AFP, Jumat (10/9). "UNDOF bergerak di lingkungan sangat berbahaya dan tidak biasa," tambahnya.

Nesirky menyatakan keempat warga Filipina diyakini masih di dekat Al Jamlah. Kelompok oposisi menamakan diri Brigade Martir Yarmuk menyatakan menyekap penjaga perdamaian itu demi keselamatan mereka. Kelompok itu juga menculik 21 penjaga perdamaian asal Filipina pada Maret.

"UNDOF memiliki pertanda bahwa mereka tak disakiti. Upaya masih dilakukan untuk membebaskan mereka," kata juru bicara itu. UNDOF, yang memantau gencatan senjata antara Israel dengan Suriah sejak 1974, memiliki sekitar 1.000 tentara penjaga perdamaian dan petugas sipil dari Austria, Filipina, India, Maroko, dan Moldova.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement