REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Sejumlah tersangka Alqaidah menembak mati seorang perwira intelijen Yaman di provinsi wilayah selatan, Lahj, kemarin, kata seorang pejabat keamanan setempat, sehari setelah tiga pilot angkatan udara tewas dalam serangan serupa.
Sekitar 60 aparat keamanan dan militer tewas di Yaman selatan dan timur sejak 2011 setelah kelompok garis keras mengobarkan kekerasan dengan memanfaatkan kekacauan politik yang kemudian menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh.
"Perwira Mohammed Ahmed Saleh al-Koobi ditembak mati dengan senjata berperedam suara ketika ia berjalan kaki di kampung halamannya (di Lahj)," kata pejabat keamanan lokal itu, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (10/5). Ia menambahkan, penyerang diyakini terkait dengan Alqaidah di Semenanjung Arab (AQAP).
Rabu, orang-orang bersenjata yang terkait Alqaidah membunuh tiga pilot angkatan udara ketika mereka pergi ke sebuah pangkalan udara selatan yang digunakan secara bersama-sama dengan pasukan AS untuk menyerang AQAP. Satu pernyataan kementerian pertahanan mengatakan, pasukan telah menangkap salah satu militan yang terlibat dalam serangan itu.
Kelompok Alqaidah memperkuat keberadaan mereka di wilayah selatan, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011. Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei 2011 berhasil menghalau Alqaidah dari sejumlah kota dan desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai.
Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Alqaidah, Usamah bin Ladin dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan.