Jumat 10 May 2013 08:37 WIB

Cina Laporkan Lagi Kematian Akibat Flu Burung, Korban Capai 32

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang pedagang di pasar Kota Fuyang city, Provinsi Anhui, Cina Tengah, mengawasi ayam-ayammnya. Virus strain baru flu burung H7N9 ditemukan pertama kali di Cina sejak Maret dan kini mewabah di negara tersebut.
Foto: AP PHOTO
Seorang pedagang di pasar Kota Fuyang city, Provinsi Anhui, Cina Tengah, mengawasi ayam-ayammnya. Virus strain baru flu burung H7N9 ditemukan pertama kali di Cina sejak Maret dan kini mewabah di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Cina kembali melaporkan, Kamis (9/5) satu kematian akibat strain baru flu burung H7N9. Kasus itu menambah jumlah korban meninggal menjadi 32 orang, sementara kasus infeksi masih di angka 129.

Seorang pria berusia 56 tahun meninggal di Provinsi Henan, di Cina tengah, dua pekan setelah ia dinyatakan terinfeksi. Xinhua melaporkan berdasar  pernyataan dari biro kesehatan lokal.

Pria tersebut tidak pernah melakukan kontak langsung dengan burung atau unggas, namun laporan Xinhua menyatakan ada sejumlah sangkar burung tergantung di koridor bangunan tempat ia tinggal.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang berkantor di Jenewa menyatakan hingga kini belum ada bukti  bahwa penularan strain baru flu burung itu dengan mudah terjadi antarmanusia. Virus itu pertama kali dideteksi di pasienp-pasien di Cina pada Maret lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement