Jumat 10 May 2013 10:22 WIB

Tujuh Jenazah Terduga Teroris Masih Diperiksa

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Anggota tim Densus 88 melakukan penggerebekan dan penangkapan teroris di salah satu rumah kontrakan di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Kab. Bandung, Rabu (8/5).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Anggota tim Densus 88 melakukan penggerebekan dan penangkapan teroris di salah satu rumah kontrakan di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah, Kab. Bandung, Rabu (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Seluru jasad terduga teroris yang tewas dalam penggerebekan pada Rabu (8/5) lalu seluruh sudah  tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Sukanto Jakarta Timur.

 

Jenazah-jenazah tersebut datang dari Bandung dan Kendal masing-masing sebanyak tiga jenazah serta satu berasal dari penggerebekan di Kebumen. Hingga kini, semua jasad masih dalam proses forensik untuk mengidentifikasi kejelasan identitas dari para teruga teroris ini.

 

“Kami masih melakukan pemeriksaan scientific crime investigation (SCI)," kata Kepala Pelayanan Dokter Pusat Kedokteran Kepolisian (Pusdokpol) RS Polri Kombes Ibnu Hajar Jumat (10/5).

 

Dia mengatakan semua jenazah akan diperiksa seluruh elemen pendukung identitas khas pribadi, seperti pemeriksaan gigi, sidik jari, hingga DNA. “Ini untuk mengetahui identitas mereka pemeriksaan gigi sudah hampir selesai, tinggal ke tahap selanjutnya,” kata dia.

 

Ibnu menambahkan hingga seluruh pemeriksaan pada setiap jenazah rampung bersamaan, maka hasilnya pun belum bisa diumumkan. “Nanti identitasnya akan diberitahukan dan bila sudah selesai lalu ada keluarga yang mau ambil silakan,” ujar perwira menengah polisi melati tiga ini.

 

Seperti diketahui, Polri melalui Densus 88 berhasil menangkap dua puluh orang terduga teroris di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Dari jumlah tersebut, tujuh diantaranya, menurut keterangan polisi, ditembak oleh Densus 88 dan meninggal di lokasi karena melakukan perlawanan dan menebar ancaman pada lingkungan sekitar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement