Jumat 10 May 2013 14:00 WIB

Ini Fakta Tentang Makam di Pabrik Kuali

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Petugas Polres Kota (Polresta) Tangerang memastikan makam yang terdapat di sekitar pabrik kuali, merupakan kuburan putri kedua dari tersangka Yuki Irawan bernama Amelia.

"Itu makamnya putri dari Yuki yang meninggal dunia pada tahun 1997," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Jumat.

Kombes Rikwanto mengatakan putri Yuki meninggal dunia pada usia tiga tahun akibat menderita sakit muntaber, kemudian keluarga menginginkan jasadnya dimakamkan di sekitar pabrik kuali.

Pernyataan Rikwanto tersebut, membantah informasi keberadaan makam buruh pabrik yang menjadi korban kekerasan dan penganiayaan dari pemilik pabrik kuali, Yuki Irawan maupun mandornya.

Rikwanto menjelaskan keluarga Yuki meminta seorang ustad bernama Sayuki untuk merawat makam Amelia.

Pihak kepolisian meminta masyarakat di sekitar pabrik kuali, untuk tidak terjebak rumor atau isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, sebanyak 34 orang pekerja pabrik pembuatan kuali dan wajan ilegal di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kabupaten Tangerang, diduga mendapatkan perlakuan kasar dari majikan dan orang suruhannya.

Pemilik pabrik diduga tidak memberikan kehidupan dan upah layak, bahkan para pekerja sering mendapatkan tindakan penganiayaan saat tidak sesuai keinginan majikan.

Saat ini, penyidik Polres Kota Tangerang telah menetapkan lima tersangka, termasuk Yuki Irawan dan istrinya, tiga orang mandor, sedangkan dua orang lainnya masih buron sebagai perekrut.  

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement