Jumat 10 May 2013 19:43 WIB

PBNU Apresiasi 'Sang Kiai'

Rep: Indah Wulandari/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyambut baik penayangan film Sang Kiai garapan Rapi Film. Karya layar lebar yang mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangan pendiri NU KH Hasyim Asy'ari tersebut dinilai sarat catatan sejarah yang layak tonton.

"Saya secara pribadi dan atas nama NU mengimbau seluruh Nahdliyin untuk menyaksikan film ini. Ini film bagus," kata Said sesaat setelah menerima pimpinan Rapi Film di kediamannya di Jakarta, Jumat (10/5).

Menurutnya, salah satu penggalan menarik dari film Sang Kiai adalah saat utusan Presiden Soekarno mendatangi KH Hasyim Asy'ari untuk menanyakan hukum ikut peperangan melawan penjajah Belanda.

"Saat itu Mbah Hasyim (sapaan KH Hasyim Asy'ari) menjawab hukumnya wajib. Jadi jihad dalam konteks bela negara memang wajib dilakukan oleh setiap warga negara, termasuk saat itu Nahdliyin," ungkapnya.

Ia menambahkan, banyak catatan sejarah keikutsertaan NU dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang terangkum dalam film Sang Kiai. "Banyak sejarah NU yang di zaman Orde Barudisembunyikan, diungkapkan di film Sang Kiai," tuturnya.

Pemutaran perdana film Sang Kiai dijadwalkan pada 20 Mei mendatang di Teathre XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Sebagai bentuk penghormatan atas jasa KH Hasyim Asy'ari terhadap Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga dijadwalkan menghadiri pemutaran perdana film tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement