Ahad 12 May 2013 15:32 WIB

Kerja Sama INTAN dan Joglo Tani Diharapkan Lahirkan Petani

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Petani
Foto: antara
Petani

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Ketua Joglo Tani TO Suprapto mengatakan kerjasama Joglo Tani dengan INTAN (Institut Pertanian) Yogyakarta sudah dilaksanakan sejak 2008 dan kini sudah ada sekitar 350 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang akan menjadi kader tani nusantara.

"Namun sampai sekarang yang diwisuda baru 28 mahasiswa, dan kami harapkan tahun 2013 bisa mewisuda 35 mahasiswa," kata Pak TO (panggilan akrab TO Suprapto) yang juga sebagai Koordinator Umum Nasional Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI) pada Republika.

Menurut dia, seharusnya prinsip sebuah perguruan tinggi dengan fakultas pertanian itu harus melahirkan petani. Namun kenyataannya banyak fakultas pertanian yang tidak melahirkan petani. Karena itulah kerjasama Joglo Tani dengan INTAN diharapkan bisa menghasilkan petani yang unggul.

Selanjutnya dia mengatakan  sebuah perguruan tinggi itu supaya mempunyai prestasi harus ada double degree.Maksudnya, dia menambahkan, perguruan tinggi di samping menciptakan manusia yang berintelektual, berwawasan akademisi maupun global, tindakannya harus praktek praktis.

Jadi,  seorang sarajana lulusan perguruan tinggi itu harus handal di bidangnya. Sehingga benar-benar memiliki kelebihan yang dilatarbelakangi dari pendidikannya. Itulah yang dilakukan Joglo Tani dan INTAN.

"Jadi, mahasiswa di sini selain kuliah di kampus, pada hari-hari biasa mereka praktek lapangan dan praktek lapangan ini menjadi sebuah usaha mereka yang bisa menghasilkan," kata Pak TO menjelaskan. 

Dengan demkkian setelah mereka diwisuda dan pulang ke daerah masing-masing, mereka bisa bekerja sendiri menjadi petani, bukan ikut orang lain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement