REPUBLIKA.CO.ID,LOS ANGELES — Salah satu lagu terpopuler Justin Bieber menjadi sasaran gugatan hukum pelanggaran hak cipta senilai 10 juta dolar. Selain Bieber, penyanyi R&B Usher yang juga menjadi produsernya ikut terlibat memberikan lagu orang lain kepada bintang pop remaja tersebut.
Penyanyi R&B Devin Copeland, dengan nama panggung De Rico, serta pencipta lagu Mareio Overton mengajukan gugatan tersebut pekan lalu di pengadilan negara bagian Virginia dengan tuduhan bahwa merekalah pencipta lagu "Somebody to Love."
Bieber, yang dimanajeri oleh salah satu perusahaan Usher, meluncurkan "Somebody to Love" pada 2010 dengan Usher sendiri ikut menyanyi dalam lagu tersebut. Nomor itu memuncak pada posisi 15 tangga lagu AS Billboard.
Copeland dan Overton mengatakan "Somebody to Love" memiliki judul, tanda waktu, pola ketukan serta kunci nada dan lirik yang sama dengan lagu ciptaan mereka.
Bieber, penulis lagu Heather Bright dan Stereotypes ditulis sebagai para penulis "Somebody to Love" yang dinyanyikan Bieber.
Hingga saat ini belum ada komentar dari pihak Bieber.
Copeland dan Overton mengklaim bahwa agen-agen musik mempresentasikan lagu "Somebody to Love" pada Usher pada 2009, dan ibu Usher, yang juga merupakan manajernya saat itu, meminta Copeland untuk merekam ulang lagu tersebut dan ikut tur bersama Usher.
Setelah tidak mendengar lagi dari Usher, Copeland mengatakan dalam gugatannya bahwa ia mendengar lagu itu dinyanyikan oleh Bieber di radio.
Usher, yang pertama kali merekam lagu itu sebagai demo untuk albumnya pada 2010 "Raymond v. Raymond," kemudian merekam versi campuran lagu itu dengan nyanyian Bieber di latar belakang. Gugatan hukum tersebut menimpa 19 tergugat, termasuk perusahaan rekaman Universal Music Corp, sebuah unit dari perusahaan media Perancis, Vivendi.