REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Beras organik produk petani Kabupaten Boyolali go international. Untuk kali pertama, hasil pertanian dari Desa Catur, Kecamatan Sambi dan Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, dilempar ke pasar Belgia.
Produk beras organik ini dihasilkan petani dalam wadah Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli). Setidaknya ada tiga jenis padi organik yang akan diekspor ke Belgia, yaitu Pandan, Merapi dan Rain Forest Rice. Beras yang dilempar ke negara belahan benua Eropa itu diplastik dalam kemasan lima dan satu kilogram.
Menurut Ketua Appoli, Susatyo, beras organik tersebut rencananya akan diekspor Maret kemarin. Namun, karena terkendala sertifikasi yang prosesnya cenderung lambat, ekspor akhirnya baru bisa dilakukan Mei ini.
Untuk ekspor perdana, pihaknya mengirimkan satu kontainer beras dalam kemasan yang berisi 19 ton. Selain kendala lambatnya sertifikasi, pihaknya juga mengalami kendala permodalan dan mesin penggilingan. ''Kita juga terkendala modal. Kita berharap ada bantuan dari pemerintah, agar produksi kami bisa stabil,'' ungkap Susatyo ditemui saat /louncing/ beras organik di Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
Bupati Boyolali, Seno Samudro, sangat apreasiasi dengan ekspor beras organik ke Belgia. Bupati sendiri berjanji, akan membiayai sertifikasi beras melalui anggaran APBD. Selain itu, juga berpesan agar petani tetap menjaga kwalitas beras yang akan diekspor. Hal ini bertujuan agar pangsa ekspor tetap berjalan dengan baik.