Ahad 12 May 2013 21:06 WIB

Hasyim Isyaratkan Pendamping Khofifah Bukan dari NU

KH Hasyim Muzadi
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Mantan ketua umum PBNU Hasyim Muzadi mengisyaratkan bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2013 bukan dari kalangan NU.

"Tidak, tidak. Memang untuk wakilnya sudah ada, nanti akan diumumkan dalam waktu dua hingga tiga hari lagi," kata Hasyim Muzadi saat menjawab pertanyaan wartawan terkait sosok pendamping Khofifah yang akan menjadi calon wakil gubernur Jatim, di Magetan, Ahad (12/5).

Dalam acara pelantikan Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) di Pondok Pesantren Al-hidayat, Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, tersebut, Hasyim bersikukuh enggan menyebutkan calon pendamping tersebut.

"Nanti kalau saya sebutkan sekarang, partai pengusungnya akan gelo (kecewa). Makanya tunggu saja, pendaftaran kan masih lima hari lagi," ujar Hasyim.

Ia menekankan siapa pun Cawagub Khofifah nantinya harus bisa mendongkrak suara. Sehingga, elektabilitas pasangan yang diusung PKB dan partai non-parlemen itu bisa menyaingi pasagan yang lain.

Di hadapan pengurus maupun ribuan warga NU Magetan, Hasyim mengajak warga NU untuk bersatu dalam Pilkada Jatim 2013 sehingga kader yang diusung, yaitu Khofifah, bisa memimpin Jawa Timur.

"Mayoritas warga NU menginginkan Gubernur Jatim berasal dari kalangan NU, bukan wakil gubernur. Makanya dukunglah calon yang diusung NU," terang Hasyim dalam ceramahnya.

Mantan calon wakil Presiden tahun 2004 lalu tersebut menilai Khofifah merupakan sosok calon pemimpin yang jujur dan bisa diandalkan untuk merebut kursi Jatim Satu. 

Hingga sekarang belum diumumkan siapa sebenarnya bakal calon yang akan mendampingi Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur 2013. Tim senior yang dikomandoi oleh Hasyim dan Salahudin Wahid atau Gus Solah masih enggan mengungkapkannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement