REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wisnu Sanjaja mengaku, sudah melakukan penangkapan beberapa terduga pelaku kekerasan maupun pengrusakan, serta yang melakukan pelemparan bom molotov di sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) dan rumah ibadah di Makassar.
Pernyataan itu disampaikan Wisnu saat mengundang Pakar Kriminologi Universitas Hasanuddin, Prof Aswanto untuk membahas kekerasan geng motor di Makassar, Senin (13/5).
Wisnu mengatakan, salah satu anggota geng motor yang diringkus polisi adalah pimpinan geng motor 'Mappakoe', berinisial A yang masih berusia 17 tahun.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan apakah anak yang tertangkap tangan di Kendari sebelum melarikan diri ke Jakarta itu, terkait dengan penikaman wartawan atau tidak. Karena, beberapa tindak kekerasan serta pelemparan bom molotov itu sudah diakuinya," kata Wisnu menjelaskan.
Sebelumnya Aswanto menilai, aksi kekerasan yang dilakukan kelompok remaja alias geng motor yang masih duduk di bangku SMP dan SMA, banyak meniru tayangan kekerasan lewat televisi.
Menurutnya, televisi menjadi salah satu alat yang paling cepat untuk mempelajari beragam isi acara tersebut, baik tayangan yang sifatnya positif maupun yang negatif.