REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi  menyita dua rumah milik  mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI)  pada Jumat (10/5) lalu.

Keseluruhan, ada empat rumah milik LHI yang sudah disita  diduga terkait dengan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"KPK telah melakukan penyitaan kepada empat rumah yang diduga terkait LHI, penyitaan ini dilakukan pada pekan lalu," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP dalam jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5).

Johan memaparkan empat rumah ini terletak di dua lokasi masing-masing di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Rumah yang berada di Jakarta Selatan, lokasinya berada di Jalan Haji Samali Nomor 27, Pasar Minggu.

Sedangkan di Jakarta Timur ada tiga rumah yang berada di satu lokasi yaitu di Jalan Batu Ampar Nomor 3, Jakarta Timur. Tiga rumah ini tidak ada yang mengatasnamakan Luthfi, melainkan atas nama orang lain.

"Salah satu rumah atas nama Ahmad Zaki, dua rumah lainnya atas nama orang lain. Tanda sita sudah dipasang (di empat rumah) dipasang Jumat (10/5)," jelasnya.

Ahmad Zaki merupakan salah satu saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Ahmad Zaki disebut-sebut sebagai orang dekat Luthfi yang diduga mengetahui transaksi keuangan dan aset-aset milik Luthfi.

Zaki juga sudah dicegah ke luar negeri yang diajukan KPK dan disetujui Ditjen Imigrasi Kemenkumham pada 15 Februari 2013 lalu. Selain Zaki, KPK mencegah tiga orang lainnya yaitu Ridwan Hakim, Jerry Roger dan Rudi Susanto.

Ridwan Hakim merupakan anak dari Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. Ridwan Hakim sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak dua kali. Sedangkan pemeriksaan Hilmi Aminuddin dijadwalkan ulang pada Selasa (14/5) ini setelah tidak dapat memenuhi panggilan pemeriksaan pada Jumat (10/5) lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika