Senin 13 May 2013 20:18 WIB

Antisipasi H7N9, Ini Langkah Konkret Pemerintah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyebaran virus H7N9 begitu marak belakangan. Tengok saja yang terjadi pada Cina. sudah puluhan nyawa manusia karena terjangkiti virus tersebut.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam hal ini Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama membuat beberapa langkah antara lain:

1. Untuk H7N9:

     -Semua Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diminta makin meningkatkan kewaspadaan, termasuk menyiapkan team khusus bila diperlukan, berkoordinir dengam Dinas Kesehatan dan RS setempat.

    - KKP sudah menyelesaikan pegecekan alat-alatnya, dan sebagian perlu perbaikan. Banner di pelabuhan internasional juga sudah terpasang semua.

   - Kementerian kesehatan sudah berkomunikasi dengan  Kementerian Perhubungan untuk melakukan koordinasi supaya pesawat udara dan kapal laut dari Cina dan Taiwan melaporkan (declaration) ke tower bandara dan pelabuhan bila ada penumpang atau crew-nya yang datang dari Cina dan Taiwan yang sakit. Sehingga KKP setempat dapat segera bertindak.

"Saya sudah mengirim surat  yang saya tembuskan ke pihak Angkasa PUra dan Pelindo di daerah masing-masing agar administrator bandara/ pelabuhan mempersiapkan dirinya," kata Prof Tjandra.

2. Untuk nCoV:

- Dirjen P2PL sudah kembali ke seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan ke seluruh KKP tentang:

 - Penyampaian Informasi terbaru nCoV yang dikeluarkan WHO

.- Penyuluhan kepada calon jamaah umroh di daerah masing-masing agar menjaga kesehatan  antara lain dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan apabila ada jamaah

umroh yang sakit yang mengganggu agar segera berobat

 - Mengikuti informasi yang benar tentang penyakit  nCoV

 - Tetap melakukan kewaspadaan untuk kemungkinan kasus SARI di daerah masing-masing, apalagi kalau cluster sifatnya.

 - Sekertaris Jenderal Kementerian Kesehatan melalui Pusat Kesehatan Haji juga berkoordinasi dengan Kementerian Agama dalam kaitannya dengan aspek kesehatan perjalanan ibadah umroh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement