Senin 13 May 2013 20:52 WIB

PBB: Mengapa Tidak Makan Serangga, Atasi Kelaparan, Redam Polusi

Belalang di ranting pohon (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Belalang di ranting pohon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA--PBB sepertinya menemukan senjata baru untuk memerangi kelaparan, meningkatkan nutrisi dan menekan polisi. Sumber makanan itu bisa jadi sedang merangkak atau terbang di dekat anda: serangga yang bisa dimakan.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada Senin, mengusung gagasan santapan dari belalang, semut dan anggota lain spesies dunia serangga sebagai makanan bagi manusia, ternak dan juga hewan piaraan.

Dalam laporannya setebal 200 halaman yang dirilis dalam jumpa pers di markas FAO, Roma, Italia, organisasi itu menyatakan 2 juta populasi di dunia saat ini sudah memasukkan serangga dalam menu harian mereka. Serangga, sebut FAO kaya protein dan mineral serta memiliki manfaat lingkungan.

Serangga dipandang sebagai sumber pangan yang 'luar biasa efisien' dalam program alih pangan khususnya daging. Menurut laporan studi badan tersebut, 1 kilogram serangga bisa menggantikan gizi yang disajikan 2 kilogram makanan.

FAO menilai kalkulasi itu sangat menguntungkan. Hewan ternak saat ini misal, membutuhkan asupan pangan seberat 8 kilogram untuk menghasilkan satu kilo daging.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement