Selasa 14 May 2013 10:52 WIB

Bank BUMN Sulit 'Go Global'

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Bank Mandiri (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/WIHDAN
Bank Mandiri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dianggap sulit menjadi pemain global. Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Gatot M Suwondo, menilai saat ini Bank BUMN dianggap belum global. Bank BUMN harus bersiap diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MAE) yang dimulai pada 2015.

Gatot mengatakan, bank BUMN menghadapi banyak kendala untuk menjadi pemain global. "Di dalam negeri saja perbankan BUMN tak diberikan ruang main yang sama dengan swasta," ujar Gatot dalam Talkshow 'Kebangkitan BUMN Nasional', Selasa (14/5).

Bank BUMN harus mengikuti 9 Undang-undang (UU). Di sisi lain, bank swasta hanya mengikuti 3 UU, yakni UU PT, Pasar Modal dan Perbankan. "Jika dilihat dari neraca, Bank BUMN asetnya milik negara, sedangkan liability milik korporasi. Swasta dua-duanya korporasi," ungkapnya.

Gatot mengatakan, Himbara tidak masalah jika harus mengikuti banyak UU, tetapi UU tersebut harus sinkron. Sebagai contoh, Mahkamah Konsutituti (MK) sempat mengusulkan perubahan agar aset BUMN menjadi aset korporat. Namun, DPR mengatakan aset Bank BUMN adalah aset negara. "Ini perlu diperbaiki sebelum kita bermain di global," ucapnya.

Ia optimistis pertumbuhan Bank BUMN akan jauh lebih cepat bila diberikan ruang main yang sama dengan perbankan swasta. Saat ini, total aset bank BUMN menguasai 40 persen dari total aset seluruh perbankan di Indonesia. "Cukup besar tapi tidak bisa lebih lincah," ujar dia.

Untuk menjadi pemain global, Gatot mengatakan tidak mudah. Indonesia terlampau liberal sementara negara tetangga tertutup. Ia mencontohkan, Bank Mandiri kesulitan membuka cabang di Malaysia. "Susahnya setengah mati. Resiprokal itu susah," tegasnya.

Saat ini, bank-bank asing berebut masuk ke Indonesia. Hal itu disinyalirkan karena margin Indonesia masih besar. Ia mengatakan, bank BUMN harus memiliki margin minimal 5 persen jika ingin tetap bertahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement