Selasa 14 May 2013 12:04 WIB

Dirut Telkom Berbagi Kiat Sukses

Rep: Satya Festiani/ Red: Mansyur Faqih
Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya
Foto: Antara
Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Telkom, Arief Yahya berbagi kiat sukses untuk membangun perusahaan. Ia menjadi salah satu pembicara dalam Talkshow 'Kebangkitan BUMN Nasional' di Jakarta.

"Maju mundurnya perusahaan tergantung CEO-nya," ujar Arief, Selasa (14/5). 

Menurutnya, jika CEO berlari, perusahaan juga akan berlari. Begitu pula jika CEO tidur maka perusahaannya akan tidur. 

Arief mengutip perkataan Menteri BUMN Dahlan Iskan, kalau 80 persen kesuksesaan atau kegagalan suatu perusahaan ditentukan oleh pemimpinnya. Ia mengatakan semangat yang tinggi akan mencari jalannya sendiri untuk sukses.

Arief menyebut tiga hal yang harus dilakukan pemimpin. Pertama, bermimpi besar. "Adalah suatu kesalahan jika pemimpin tidak bermimpi besar," ujar Arief. 

Kedua, pemimpin tidak pernah merasa lelah sebelum mencapai mimpi. Selanjutnya, pemimpin hendaknya memikirkan apa yang diwariskan pada penerusnya. 

"Hal pertama yg harus dipikirkan oleh pemimpin adalah hal terakhir yang akan diwariskan pada penerusnya," ujar dia.

Ia menjelaskan, setiap pemimpin di Telkom harus memiliki tiga kriteria, yakni integritas, antusias dan totalitas. 

Saat ini, Telkom mencatatkan kinerja yang baik pada 2013. Perusahaan ini berhasil membukukan laba sebesar Rp 3,4 triliun, meningkat 4,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012 yang sebesar Rp 3,3 triliun. 

Hingga April 2013, market capitalization meningkat 70 persen dari 2011. Harga saham Telkom hingga 22 April 2013 berada di posisi Rp 12 ribu. Pada 2011, harga saham masih di posisi Rp 7.050.

Berdasarkan data Forbes Global 2000 tahun 2013, Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi dengan nilai pasar kedua di Asia Tenggara setelah Singtel. Nilai pasar Telkom mencapai 21,4 miliar dolar AS. Sementara nilai pasar Singtel sebesar 45,7 miliar dolar AS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement