Selasa 14 May 2013 15:47 WIB

Anif Punto Sepakat Cabup Bagi Uang Cikal Bakal Koruptor

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Djibril Muhammad
 Anif Punto Utomo
Foto: Republika
Anif Punto Utomo

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Bupati Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), Hasyim Afandi menyatakan, jika ada pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) membagikan uang kepada para pemilih, apabila terpilih menjadi pemimpin bisa ditengarai sebagai calon koruptor.

"Kalau ada calon yang membagikan uang jika nanti terpilih bisa menjadi koruptor. Calon yang membagikan uang itu ciri-ciri koruptor," ujar Hasyim di Kantor Bupati Temanggung, Selasa (14/5).

Menurut Hasyim, ada ratusan bupati di seluruh Indonesia yang kini berurusan dengan pihak berwenang, baik kepolisian, kejaksaan maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tersangkut korupsi. Hal ini karena proses awalnya menjadi bupati memang tidak benar.

Diutarakan Hasyim, pemilukada yang berkualitas terletak pada prinsip langsung, umum, bebas, rahasia dan jujur serta ditunjang dengan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.

"Saya berharap di Temanggung, pemilukadanya berkualitas agar menghasilkan pemimpin yang juga berkualitas, selain itu saya juga berharap pemilukada kali ini tidak ada ancaman, intervensi, intimidasi, teror dan politik uang sehingga pemilih bisa melaksanakan haknya dengan gembira tanpa tekanan pihak manapun,"tuturnya.

Pernyataan Bupati Temanggung tersebut mendapat tanggapan yang positif dari calon bupati (cabup) Temanggung, Anif Punto Utomo. Menurutnya, cabup bagi-bagi uang itu cikal bakal koruptor.

"Kami juga mendukung penuh gerakan moral dan kampanye antipolitik uang. Kami tegaskan menolak segala macam bentuk money politics," kata Anif Punto menegaskan.

Anif Punto menggambarkan perjalanannya menjadi cabup dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak menggeluarkan dana sama sekali.

"Tidak ada transaksi dan konpensasi. Kami tidak memberikan mahar kepada PAN sepeser rupiah pun. Itu artinya, kami mencalonkan diri tanpa menyogok atau memberikan uang sama sekali murni karena kami dipilih dari yang terbaik," katanya menjelaskan.

Untuk itu, cabup dari pasangan nomor lima ini melanjutkan, dalam kampanyenya kerap juga meminta masyarakat antimoney politics dan menjadi pemilih yang cerdas serta sesuai dengan hati nurani.

"Kami mencalonkan sebagai bupati karena ingin memberikan manfaat kepada masyarakat. Jika kelak terpilih menjadi bupati, kami akan membangun Temanggung dengan amanah, yakni masuk bersih, keluar bersih, tanpa terjerat korupsi," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement