REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk mengoptimalkan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, Pemkot Yogyakarta membangun rumah sakit (RS) tanpa kelas.
Puskesmas Mergangsan yang selama ini sudah menjadi puskesmas 24 jam untuk menangani persalinan akan dikembangkan menjadi rumah sakit tanpa kelas atau Rumah Sakit Pratama.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tuty Setyowati mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan terkait rencana tersebut. Puskesmas ini dikembangkan sebagai RS tanpa kelas karena letaknya yang strategis, mudah dijangkau dan memiliki layanan 24 jam. "Ini merupakan pilot project di Yogyakarta," ujarnya.
Diakuinya, RS tanpa kelas biasanya dibangun di daerah kepulauan atau perbatasan agar memudahkan masyarakat untuk memperoleh akses layanan kesehatan. Namun, lanjut dia, rumah sakit pratama di Kota Yogyakarta ditujukan untuk memenuhi permintaan layanan kesehatan di kelas III.
"Kadang-kadang, masyarakat kesulitan mengaskes layanan rumah sakit kelas III, karenanya dibuatlah rumah sakit pratama ini," katanya.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tengah menyusun anggaran untuk keperluan sarana medis penunjang di rumah sakit pratama tersebut. "Kami berharap, anggaran ini sudah bisa dimasukkan di APBD Perubahan 2013 Kota Yogyakarta atau paling lambat anggaran tahun depan. Tidak mudah untuk membangun rumah sakit pratama," katanya.