REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat memindahkan pasukan militer mereka mendekati Libya semenjak serangan di Benghazi sehingga lebih siap untuk membalas ancaman terhadap personel diplomatik. Demikian dikatakan oleh juru bicara Pentagon pada Senin.
"Kami bersiap untuk melakukan balasan apabila diperlukan, apabila kondisi memburuk atau dibutuhkan bantuannya," kata juru bicara George Little di hadapan para wartawan.
"Yang jelas kami telah memindahkan aset-aset dan para personel," kata dia tanpa menambahkan penjelasan spesifik.
Perwakilan AS di Benghazi diserang pada 11 September 2012 oleh gerakan bersenjata pembuat kekacauan yang menyulut api di dekat fasilitas konsulat serta menyerang paviliun CIA di dekatnya. Duta besar Chris Stevens dan tiga orang warga AS lain tewas.
Pentagon semenjak itu dihujani kritik bahwa seharusnya mereka bisa lebih cepat memobilisasi pasukan militer untuk menanggulangi serangan.
Little mengatakan Pentagon telah menempatkan sejumlah elemen militer tambahan di pangkalan NATO di Sigonella, Kepulauan Sisilia, Italia. Tujuannya untuk mengamankan para diplomat atau membantu proses evakuasi mereka bila diperlukan.