REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN -- Kelangkaan gas Elpiji tiga kilogram semakin dirasakan warga di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jateng. Terbukti, begitu pasokan Elpiji 3 Kg ke agen datang, langsung ludes menjadi rebutan belasan pengecer yang sudah antre sejak pagi hari.
Di agen Elpiji PT Benny Putra. Agen yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Solo-Yogya, tepatnya di Desa Karang, Delanggu, Kabupaten Klaten. Pada Selasa (14/5) sore, melihat ada mobil pembawa gas Elpiji datang, belasan pengecer yang sudah antre berjam-jam sejak pagi hingga siang hari langsung menghadang mobil di tempat pemberhentian.
Begitu mobil berhenti, sekitar 40 gas Elpiji 3 kg yang dibawa langsung menjadi rebutan belasan pengecer yang ada. Dalam tempo kurang dari dua menit, gas Elpiji langsung habis diperebutkan pengecer. Setiap pengecer rata-rata hanya mendapatkan empat tabung.
Salah satu pengecer gas Elpiji dari Pundungan, Kecamatn Juwiring, Kabupaten, Hadi Siswoyo (50) mengungkapkan dirinya hanya mendapatkan jatah empat tabung gas saja. ''Cuma mendapatkan empat, mas. Padahal, tadi saya antre sejak jam 07.00 WIB pagi. Dan, baru jam 10.00 WIB gas datang''.
Hal yang sama juga diungkapkan Abdullah (45). Pengecer asal Sabrang, Kecamatan Delanggu. Dirinya mengaku juga hanya mendapatkan empat tabung gas Elpiji 3 Kg, meski dirinya sudah menyiapkan lima tabung kosong.
Menurut petugas agen Elpiji PT Benny Putra, Ambar, mengungkapkan, sebenarnya stok yang ada sebenarnya sama. ''Stok gas di gudang sebenarnya dari dulu sama. Rata-rata setiap harinya 40 tabung, tapi gak tahu sejak seminggu terakhir ini banyak pengecer yang datang ke sini,'' kata Ambar.
Sedangkan untuk harga jual Elpiji 3 Kg, Ambar mengaku, masih tetap menjual seharga Rp 14 ribu per tabungnya.