REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Meski secara resmi telah diluncurkan sejak 2 Mei lalu, namun hingga kini belum ada tanda-tanda dimulainya pengerjaan fisik mega proyek Mass Rapid Transit (MRT). Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo pun menyatakan, pihaknya tak ingin tergesa-gesa dalam pengerjaan fisik MRT karena banyak persiapan yang harus dilakukan terlebih dahulu.
"Sampai saat ini saya belum mau memberikan target apa pun, karena mobilisasi alat-alatnya tidak kecil. Saya tidak mau pekerjaan besar ini dilakukan dengan tergesa-gesa," ujar Jokowi, seperti dilansir situs beritajakarta.
Jokowi mengungkapkan, dibutuhkan persiapan matang sebelum melakukan pembangunan. Terlebih, peralatan yang digunakan berukuran besar seperti mesin bor. "Itu semuanya perlu persiapan matang, termasuk untuk mengangkut bor mesin," katanya.
Selain itu, sarana maupun prasarana lainnya juga harus dipersiapkan. Salah satunya, pengaturan lalu lintas di lokasi pengeboran untuk menghindari kemacetan. "Lalu lintas juga harus dipersiapkan agar di tempat yang dilakukan pengeboran itu tidak terjadi kemacetan total. Itu yang harus diproses terus. Tetapi yang paling penting bagi saya kontaktornya sudah ada, karena ini menyakut proyek yang besar sekali," katanya.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, saat ini memang masih dalam tahap penyelesaian kontrak kerja dengan pemenang tender. Karena penetapan pemenang juga baru diumumkan, sehingga harus ada pembahasan kontrak. "Pengerjaan konstruksi dilakukan tahun ini. Tidak ada alasan lagi ditunda. Sekarang sedang penyelesaian kontrak," ujarnya.