REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Turki mengenai pembuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) berupa tank ringan (light tank) atau tank medium.
Penandatangan kerja sama itu dilakukan di sela kegiatan "Internasional Defense Industri Fair" (IDEF) Ke-11 di Istanbul Turki pada awal Mei 2013 lalu, kata Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan yang sekaligus pimpinan Delegasi Indonesia, Pos Hutabarat di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (15/5).
Ia mengatakan, penandatangan kerja sama industri pertahanan itu merupakan langkah maju dan akan menjadi titik awal bagi kerja sama industri pertahanan selanjutnya bagi kedua negara. Kemhan juga melakukan kerja sama dalam pembuatan alat komunikasi.
Menurut dia, ada dua BUMN Industri Pertahanan yang terlibat dalam pembuatan tank dan alat komunikasi, yaitu PT Pindad dan PT LEN. Kedua BUMN itu yang ditugaskan untuk mewakili Indonesia bekerja sama dengan perusahaan Turki.
Sementara dari pihak Turki sebagai Mitra dari PT LEN adalah ASELSAN. ASELSEN adalah perusahaan Turki yang sudah memiliki pengalaman cukup panjang dalam memproduksi alat peralatan pertahanan dan keamanan.
Pos mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan spesifikasi tank yang akan dibuat bersama dengan Turki itu.
Ukuran tank bisa "light" atau medium. Diharapkan dari kerja sama tersebut terjadi ahli teknologi yang bisa didapat oleh PT Pindad, ujarnya.