REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima Kabupaten dan Kota Gorontalo terendam akibat dampak meluasnya banjir sejak (14/5) lalu. Lima Kabupaten dan Kota tersebut adalah Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Pahuwato.
"Banjir disebabkan meluapnya Sungai Bolango dan Danau Limboto," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya, Rabu (15/5).
Sutopo mengatakan, dampak banjir tersebut menyebabkan 2.579 KK dari lima kabupaten dan kota mengungsi di beberapa titik antara lain di Jln. Ampi 87 Kk dan di Gedung Budaya 7 KK.
Sutopo melanjutkan, pemukiman penduduk yang terendam di Kabupaten Gorontalo antara lain di Desa Lumboto tujuh rumah dan lima kantor, Desa Bone 45 rumah, Desa Tenilo 16 rumah, Desa Tumbulo 104 rumah dan Desa Haya-haya 103 Rumah, sebuah Masjid, dan satu sekolah. Selain itu banjir juga menggenangi Kecamatan Bongo Memey antara lain di Pasar Bungmeng, Desa Tabongo Barat 21 rumah, Desa Boli Huanga 40 rumah dan Desa Hongalua.
Di Kabupaten Bone Bolango tepatnya di Kecamatan Bulango Utara banjir telah merendam di beberapa desa seperti, Desa Tupa 154 rumah dan ladang jagung seluas lima hektar, Desa Kopi 137 rumah dan ladang jagung seluas empat hektar, Desa Boidu 45 rumah dan ladang jagung seluas lima hektar, Desa Suka Damai 30 rumah dan ladang padi seluas dua hektar, dan Desa Turoah 10 rumah serta lahan jagung seluas dua hektare.
Menurut Sutopo, sebelumnya, banjir Kota Gorontalo hanya terjadi Kecamatan Kota Tengah, Kota Selatan dan Kota Timur, namun sejak Rabu dini hari, banjir melanda sejumlah kelurahan di Kecamatan Kota Barat dan Dungingi, dengan ketinggian air 30 cm hingga satu meter.
Sutopo mengatakan, BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, Tagana dan dinas terkait telah turun ke lapangan untuk melakukan penanganan darurat dan pemenuhan kebutuhan di pengungsian. "Banjir diperkirakan masih akan meningkat," katanya.