Kamis 16 May 2013 02:47 WIB

Korut Tolak Usul Dialog Korsel

Zona industri Kaesong, Korea Utara
Foto: world.time.com
Zona industri Kaesong, Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) pada Rabu (15/5) menolak usul Korea Selatan (Korsel) untuk melakukan perundingan terkait pemindahan barang dari kawasan industri gabungan, yang ditutup akibat ketegangan militer.

Langkah Korea Utara tersebut diambil sehari setelah Korea selatan secara resmi menawarkan dialog di kawasan demiliterisasi desa Panmunjom, yang membagi dua semenanjung Korea. Tanpa menyebutkan tanggal pasti, Korsel mendesak Korut untuk segera memberi jawaban karena penutupan kompleks industri Kaesong tersebut menyebabkan kerugian bagi sekitar 120 perusahaan Korsel yang berbasis di kawasan itu.

"Ini merupakan satu taktik licik untuk menghindar dari dipersalahkan atas krisis di (Kaesong) dan membelokkan opini publik," kata badan pemerintah Korut yang mengawasi kompleks tersebut dalam pernyataannya melalui Kantor Berita Korea, seperti dilansir AFP.

Korut menantang Korsel untuk terlebih dulu menghentikan aksi konfrontasi gegabah serta pernyataan-pernyataan provokatifnya, jika ingin membuka kembali operasi di kompleks industri tersebut. Korut juga mengutuk latihan bersama angkatan laut Korsel dan AS pekan ini, serta menuding Presiden Korsel Park Geun-Hye membuat pernyataan 'kurang ajar' tentang kompleks tersebut.

"Jika pihak Selatan menginginkan dialog, mereka harus memperhatikan adab kesopanan yang mendasar," katanya. Jika Korsel benar-benar menginginkan normalisasi kompleks itu, mereka seharusnya tidak membicarakan isu-isu tak mendasar dalam dialog namun lebih fokus pada penyelesaian masalah mendasar serta berhenti membuat pernyataan provokatif dan sikap konfrontatif terhadap Korut, kata badan pemerintah tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement