REPUBLIKA.CO.ID, PAUKTAW -- Pengungsi Muslim Rohingya yang diketahui berjumlah seratus orang tenggelam di lepas pantai Myanmar, Senin (13/5). Semua penumpang kapal tersebut dikabarkan tenggelam setelah kapal mereka terbalik.
Kapal pengungsi Rohingya yang tenggelam tersebut merupakan satu dari tujuh kapal yang membawa mereka dari kamp pengungsi Pauktaw wilayah Rakhnine. Diduga, kapal yang mereka tumpangi diterjang angin topan hingga membalikkan kapal mereka, seperti dilansir dari muslimtoday, Rabu (15/5).
Dari 100 orang penumpang, 43 diantaranya dikabarkan selamat. Sementara 58 penumpang lainnya masih dikabarkan hilang.
Sementara sumber dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menyebutkan, korban tenggelam jumlahnya lebih dari 100 orang. Pejabat PBB setempat, James Munn mengatakan ada puluhan ribu etnis Rohingya yang terancam oleh badai. Jumlahnya bisa saja melebihi angka 140 ribu jiwa.
Koordinator kemanusiaan PBB di Myanmar, Ashok Nigam mengatakan, hampir 70.000 pengungsi harus dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari badai.
Kamp mereka yang berada di dataran rendah di sepanjang pantai dianggap sangat rentan terhadap terjangan gelombang pasang air laut. Perkiraan pemerintah setempat, Angin Topan Mahasen diperkirakan mendarat pada Kamis malam ini atau Jumat besok pagi.